Rabu, 18 April 2012 | By: Ramdhan Wijaya Pamungkas

Perbedaan berita,opini dan fiksi


·         Berita
Berita berasal dari bahsa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”.Ada juga yang menyebut dengan “Vritta” artinya “kejadian” atau “Yang Telah Terjadi”.Menurut kamus besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.
News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.
Menurut J.B. Wahyudi : Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik.
Menurut Dja’far H Assegaf : Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi – segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.
Dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni: Laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.
Dalam berita juga terdapat jenis-jenis berita yaitu:
1.                  Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini, Jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :
a)      Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
b)      Soft News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
2.                  Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3.                  Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
4.                  Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
5.                  Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.
Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu :
a)      Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
b)      Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
c)      Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.



d)     Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
Unsur-Unsur Berita
Dalam Berita Harus terdapat unsur-unsur 5W 1H yaitu :
(1) What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
(2) Who – siapa yang terlibat di dalamnya?
(3) Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
(4) When – kapan terjadinya?
(5) Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
(6) How – bagaimana terjadinya?
 Opini
Opini adalah respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan kepada komunikator yang sebelumnya telah member stimulus berupa pertanyaan”(Effendy,1990,p.87). Sedangkan menurut William Albig dalam buku Public Realations, opini merupakan”expressed statement” yang bisa diucapkan dengan kata-kata, juga bisa dinyatakan dengan isyarat atau dengan cara-cara lain yang mengundang arti dan segera dapat dipahami maksudnya. Pendapat lain mengatakan bahwa “Opini merupakan jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau issue ataupun jawabanyang dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan secara tertulis ataupun lisan”(Soenarjo,1997,p.85).
Secara garis besar opini dapat didefinisikan sebagai apa yang dinyatakan oleh seseorang dalam menjawab suatu pertanyaan” (Ruslan,2005,p.68). Pada awalnya opini yang terbentuk berasal dari personal opinion atau opini persona, yaitu penafsiran individual mengenai berbagai masalah dimana terhadapnya tidak terdapat suatu pandangan yang sama. Opini yang dimiliki oleh seseorang adalah merupakan suatu bagian dari group opinion (opini kelompok) yang terdiri atas mayoritas opini dan minoritas opini. Dari situlah public yang membentuk opini memiliki kepentingan-kepentingan umum yang mempersatukan anggota-anggotanya, menciptakan suatu kesamaan pandangan dan mengarah kepada kebulatan pendapat tentang persoalan, sehingga terbentuklah opini public (public opinion) (Soenarjo,1997).
Opini merupakan tanggapan aktif terhadap rangsangan. Tanggapan disusul melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan perasaan, pikiran dan kesudiannya terhadap sesuatu yang terjadi. Dalam mengetahui individu terhadap suatu objek, dapat dilihat dari tiga unsur yaitu:
1.      Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan erat dengan unsur kognitif dan mengacu pada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau tidaknya berdasarkanh pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang dan persepsi yang berkembang.
2.      Nilai
Melibatkan kesuka-ketidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan, bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya apakah kuat, lemah, netral.
3.      Pengharapan
Mengandung citra seseorang tentang apa keadaanya setelah tindakan. Pengharapan, ditentukan dari pertimbangan terhadap sesuatu yang terjadi pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi jika dilakukan perbuatan tertentu (Willian dan Clave,1994)
Dari ketiga unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa opini tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang. Unsure kepercayaan terkait dengan unsure kognitif seseorang sedangkan nilai berkaitan rasa suka atau tidak suka seseorang dan pengharapan berkaitan dengan harapan seseorang terhadap suatu objek.

 ·      Fiksi
Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi.
Ada 2 macam fiksi :
1. Fiksi imajinatif ---> berdasarkan imajinasi
2. Fiksi ilmiah ---> berdasarkan analisa ilmiah
Ø  Sifat fiksi
·         Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari, merupakan hasil rekaan.
·         Kebenaran yang terjadi di dalam fiksi adalah bukan kebenaran obyektif melainkan kebenaran logis yaitu kebenaran yang ada dalam penalaran.
·         Manusia2 yang hidup dalam kenyataan sehari-hari yang terlibat dalam seluruh aspek kehidupan penokohan fiksi mampu mempengaruhi & membentuk sifat dan sikap pembaca, pendengar, pemirsa.
·         Kebenaran logis fiksi menyebabkan setiap fiksi selalu multi interpretable, artinya setiap pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai tafsiran.
 Ø  Unsur Intrinksik Fiksi :
·         Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat dari konflik kehidupan.
·         Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
·         Alur : rangkaian cerita. Dalam alur hubungan tokoh bisa rapat yaitu memusat pada satu tokoh; atau renggang yaitu tokoh berjalan masing2. Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur. Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.
·         Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :
setting geografis ----> tempat di mana kejadian berlangsung
setting antropologis ----> kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.
·         Penokohan / Pewatakan : tokoh digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan (antagonis), maupun tokoh pembantu - tapi ini bukan PRT. Penghadiran tokoh bisa langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak langsung dengan cara dialog antar tokoh.
Bidang2 tokoh harus digambarkan :
Bidang tampak : gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsb
Bidang yang tidak tampak : motif berupa dorongan / keinginan, psikis berupa perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.
 ·         Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan
Penghadiran bisa dengan :
gaya orang pertama ---> penulis terlibat sebagai salah satu tokoh
gaya orang ketiga ---> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita.
·         Suasana : yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan konflik. Dengan konflik pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.  
Semua point ini harus dihadirkan secara utuh sehingga fiksi baik itu berupa cerpen, novel, drama, skenario film / sinetron sehingga pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai daya imajinatif; mempunyai tafsiran tentang tokoh, suasana, dsb; terhadap karya fiksi tersebut.
Banyak masyarakat yang saat ini belum dapat membedakan antara berita dan opini, sehingga mereka menganggap berita sama dengan opini. Tentu kesalahan ini sangat fatal, dan dapat menyebabkan mis-persepsi di antara mereka. Lalu apa perbedaan berita dan Opini.
Berita adalah fakta alias kenyataan sedangkan opini adalah pendapat, ide,pandangan, atau analisa terhadap sebuah berita dan kadang opini juga dapat berupa sebuah prediksi dengan menyatukan dan melihat serta meninjau berita-berita di masa lalu dan mengkaitkannya dengan berita sekarang.
Saat ini banyak sekali opini yang disisipkan dalam sebuah berita. Mengapa ? Jawabnya adalah karena adanya suatu misi atau tujuan untuk membentuk sebuah opini publik. Gampangannya adalah isu terorisme, kata “terorisme” merupakan sebuah opini, namun kata ini kerap kali digunakan untuk orang-orang yang dianggap radikal oleh AS dan digeneralisir (disamaratakan) untuk semua orang yang ingin menerapkan syariat Islam. Kata ini merupakan opini dan nyata dapat membuat opini buruk terhadap para pengemban syariat Islam, meskipun tidak semua pengemban syariat Islam itu menempuh jalur “kekerasan”.
Dari contoh pemboman kedubes Australia misalnya, maka pembomannya sendiri berupa fakta dan berita sedangkan “terorisme” merupakan sebuah kata yang dapat membentuk sebuah opini di tengah masyarakat. Dan istilah ini menjadi tren pasca bom bali I.


0 komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar yang sopan yaa dan yang sifatnya membangun..